107:JABAT TANGAN

1689 Kata

Ara tidak tau apakah maps akan membohonginya berhubung waktu tempuh dari tempatnya bekerja ke South Bank tertera hanya sepuluh menit dengan bersepeda – menurut aplikasi tersebut. Dan ponselnya, tak cuma tersambung dengan aplikasi navigasi tersebut, namun juga dengan Nina. “Dapat sepedanya?” suara Nina terdengar jernih dari airbuds yang terselip di telinga Ara. “Dapat alhamdulillah.” “Ara mau tambahan makan siang apa? Ini Nina lagi beli mi goreng. Satu orang lagi di depan.” “Apa aja, Sayang. Ara ikut aja,” jawab Ara. “Nina?” “Ya?” “Di dekat situ ada toko baju ngga?” “Ada. Kenapa?” “Beliin Ara polo shirt.” “Kuyup ya sepedaan?” Ara menjawab dengan kekehan singkat. “Lagian sih iseng banget pake mau ngecek Nina.” “Mumpung bisa. Programmer ngga nentu makannya, Nin. Kalau lagi hectic,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN