103:SEPATU-LUKIS

2089 Kata

Ara yang berinisiatif membereskan semua barang-barang mereka. Sebagian barang yang belum terbawa akan dibawakan Jagat, Anantari dan kedua adik Ara yang berjanji mengantar mereka ke bandara nanti. Dan begitu Ara selesai dengan pekerjaannya, Nina pun selesai dengan lukisan di tote bag-nya. “Kapan-kapan Ara bawa ah,” ujarnya seraya mengeringkan lukisan itu dengan hairdryer. Sedangkan Nina tengah memandangi sepatu Ara. “Dijamin kalah saing sama Gala. Sampai London pasti dia langsung bilang mau pake tote bag itu buat bawa lunch box,” tanggap Nina. “Kan kegedean.” “Gala ngga akan peduli, Ara. Yang penting ada pausnya, apalagi itu bertiga. Pasti dia mau pamerin ke teman-temannya. Terus nanti ada yang nanya, Nina open PO apa ngga?” Ara tergelak renyah. Tak salah sih memang. Handcraft custom

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN