“Papa Gala kenapa?” tangis Gala saat mendapati Ara yang terduduk lesu di atas lantai seraya menarik kedua sudut bibirnya ke bawah. “Papa kenapa?” tanyanya lagi seraya memeluk leher Ara. “Sakit,” ujar Ara. “Kenapa siiih?” “Papa jatuh,” ujar Rio santai, tanpa rasa bersalah. Seenaknya ia duduk menyempil di antara Nina dan Reina. Keduanya kompak mencubit lengan Rio. Nina karena kesal kesayangannya dibuat babak belur, dan Reina karena gemas. Sudahlah tak peka tapi kerjaannya nempel melulu. Baru saja Rio ingin menyuarakan pertanyaan alasan Reina mencubitnya, pandangannya bersirobok dengan Ari – Ayah Reina. Ari menatapnya tajam, membuat Rio refleks menggeser duduknya menjauhi Reina. ‘Ya Allah … ngeri!’ “Jatuh kena apa, Papa? Muka Papa purple tuh!” seru Gala lagi. ‘PLAK!’ “Aduh! Sakit, Dek,