Sebuah Pengakuan

1544 Kata

Selamat membaca! Melihat keterkejutan Tama setelah dirinya hadir di antara mereka, Alex pun memutuskan untuk kembali ke ruang keluarga dan berkumpul di sana sambil menunggu Amanda selesai berbicara dengan mantan suaminya. "Sayang, aku tunggu di ruang keluarga ya. Kalian ngobrol santai saja dulu di sini, tidak usah terburu-buru." Alex berucap sambil mengusap pipi bayi yang berada di gendongan Amanda. "Iya sayang, makasih ya kamu sudah izinin aku ngobrol sama Tama sambil gendong si kecil ini. Aku akan menyusulmu secepatnya," jawab Amanda dengan seulas senyuman yang mengembang bahagia. "Sama-sama, sayang. Tama, silahkan dilanjutkan obrolannya!" ucap pria itu mempersilahkan seraya tersenyum tipis saat menatap wajah Tama. Kemudian Alex pun beranjak pergi meninggalkan mereka di ruang tamu,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN