Malam telah larut, dan vila di tepi tebing itu terasa sunyi, hanya diisi oleh suara deburan ombak yang konstan dan napas teratur Luna yang tertidur pulas. Mereka telah menyelesaikan sesi yang menuntut itu—dimana Luna telah berhasil memimpin dan membalikkan d******i Hayes—dan Hayes seharusnya puas. Namun, Hayes tidak bisa tidur. Ia berbaring di samping Luna, pikiran Hayes masih berputar pada dua hal: kecemburuan yang membakar saat melihat tatapan pria lain pada Luna, dan rasa anggur merah yang ia konsumsi saat makan malam yang terasa seperti api cair dalam nadinya. Gabungan itu menciptakan ledakan hasrat baru yang tak tertahankan. Hayes membalikkan badan, menatap Luna. Tubuh Luna yang sebagian tertutup selimut sutra putih terlihat memukau, lekuk tubuhnya yang lembut kini adalah subjek kep

