Dekat yang Membahayakan.

1122 Kata

Setelah meninggalkan perpustakaan, Hayes berjalan kembali ke kamar pribadinya. Jantungnya masih berdebar tak beraturan, bayangan wajah Luna terlalu jelas dalam ingatannya. Ia membuka pintu kamar dengan kasar, lalu berdiri sejenak, memandangi refleksi dirinya di cermin besar yang menempel di dinding. Wajahnya terlihat tenang, seperti biasa, tapi matanya … tidak bisa berbohong. Ada bara yang belum padam di sana. “Apa yang kulakukan barusan …,” gumamnya rendah, kedua tangannya bertumpu pada meja rias. “Seharusnya aku tahu diri.” Ia menarik napas panjang, berusaha mengembalikan kendali. Satu alasan kuat membuatnya pulang siang ini—bukan karena lelah, bukan karena ingin menghindari rapat, melainkan karena malam nanti ia harus menghadiri sebuah pesta bisnis penting. Pesta itu bukan pesta bia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN