Pagi hari setelah pertemuan di hotel, Luna kembali ke rutinitasnya. Ia tiba di apartemennya tepat sebelum pukul tujuh, mengatur napasnya, lalu mengirim pesan kepada Axel bahwa ia baru saja kembali dari urusan ibunya. Ia tahu, perannya kini adalah kembali menjadi Luna yang sama: mahasiswi ambisius, sahabat Axel, dan gadis yang sibuk dengan skripsinya. Hanya Hayes dan dirinya yang tahu bahwa ia membawa pulang rahasia dan sensasi sentuhan yang jauh lebih dalam. Hari itu, Luna memutuskan untuk mengerjakan skripsi di kantin kampus, sebuah ruang terbuka yang selalu ramai, sebagai upaya sadar untuk memaksakan dirinya kembali ke dunia nyata. Axel pasti akan menemukannya di sana. Benar saja, pukul sepuluh pagi, Axel muncul dengan membawa dua kaleng minuman energi dan print-out skripsinya.

