Bab 79. Serangan Jantung

1161 Kata

“Ayah saya gimana?” tanya Kaia tanpa basa-basi begitu melihat Hans di depan ruang ICU. Rupanya sipir penjara yang tadi menelepon Kaia, sebelumnya sudah menelepon Hans sebagai polisi yang bertanggung jawab atas kasus Suhendar. “Duduk dulu, Kai.” Hans membimbing Kaia untuk duduk di kursi dan memberinya sebotol air mineral. Kaia menurut, meneguk air mineral itu karena ia memang haus. Tadi ia berlari di sepanjang lorong rumah sakit menuju ke sini. Setelah minum, ia menyerahkan kembali botol air mineral itu pada Hans. “Kai, lo cepet banget sih?!” Aria berlari kecil mendekat dengan nafas terengah. Kaia tak sempat mengantarkan Aria ke rumahnya karena ia meminta Pak Dadan untuk langsung bertolak ke rumah sakit. “Sori, Ar.” Kaia hanya meringis lalu kembali mengalihkan tatapannya pada Hans. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN