Bab 17. Bumil Manja

1295 Kata

“Pa, kita dapat teguran untuk menaikkan harga produk kita.” Farel menyampaikan saat rapat mingguan perusahaan. Ben menghela nafas pelan. Ini sudah teguran kesekian soal harga produk beku yang mereka ekspor. “Dibanding produk dari Afrika atau Ekuador, harga produk kita memang terlalu murah. Dibanding dengan Thailand dan India saja, punya kita masih yang paling murah. Jadi mereka menganggap kita merusak harga pasar.” Farel menjelaskan lebih rinci. “Apa solusi dari mereka sekarang?” Ben bertanya sambil melipat tangan di atas meja. “Mereka akan menaikkan harga pajak kalau kita tidak mau menaikkan harga produk kita.” Ben mengangguk. “Oke, kita tampung dulu itu. Itu tidak terlalu urgent.” Ia mengalihkan tatapannya pada seorang pria tambun yang sejak tadi tampak gelisah. “Silakan bicara.” “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN