“Ah, kangen banget!” seru Kaia senang sambil masuk ke pelukan Ben. Setelah beberapa hari tidur berjauhan, akhirnya mereka bisa tidur saling berpelukan lagi. Semua berkat essential oil dan diffuser yang sedang duduk manis di atas nakas itu. Ben tersenyum lebar dan memeluk Kaia erat. Ia mengubur wajahnya di rambut Kaia dan menghirup aroma sang istri dalam-dalam. “Kamu nggak tahu gimana tersiksanya aku nggak bisa deket-deket kamu, Kai,” kata Ben sambil mencium puncak kepala Kaia. “Ck, nggak usah lebay. Nggak sampe seminggu juga kan?” sergah Kaia pura-pura ketus. “Aku nggak bisa bayangin kalau sampe seminggu. Bisa-bisa aku milih tidur di kantor daripada di rumah. Buat apa nggak bisa pegang-pegang istri juga?” dengus Ben sebal. Ia masih frustasi dengan semua penolakan Kaia beberapa hari te