Bab 88. Istri Mandiri

1418 Kata

Satu bulan sebelum soft opening. “Langsung ke rumah sakit, Bu?” tanya Pak Dadan ketika Kaia masuk ke dalam mobil. “Iya, Pak. Saya udah terlambat ini.” Kaia melirik jam tangannya, lima belas menit lagi waktunya ia kontrol kehamilan, sedangkan perjalanan dari PIK ke tempat praktik Ivan sekitar empat puluh lima menit. “Siap, Bu.” Mobil sedan hitam itu melaju membelah jalanan ibukota. Kaia menatap pemandangan di luar jendela, merapatkan blazer yang ia kenakan. Tanpa Ben di sampingnya, suhu di dalam mobil jadi terasa lebih dingin. Kurang dari satu jam, Kaia akhirnya tiba di tempat praktik Ivan. “Dok, maaf telat.” Kaia meringis saat melihat Ivan sedang menunggunya sambil mengerjakan sesuatu di laptop. “Oh, nggak masalah. Saya sambil ngerjain jurnal kok.” Ivan tersenyum dan menyingkirkan l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN