Ariani berjalan dengan keanggunan yang nyaris patah di tumit runcing high heelsnya. Kepercayaan diri yang sempat mempengaruhi untuk ikut bersama suaminya kini hilang entah ke mana. Tatapan dari banyak pasang mata mengikutinya saat ia berjalan, membuat nyalinya semakin menciut ingin segera berlari dari sana, tetapi saat ini ia sangat tidak memungkinkan untuk berlarian dengan keadaan kaki memakai high heels yang membuat tumit kakinya berdenyut sakit nyaris tidak bisa berjalan seperti ini. Ariani hanya bisa mengapit tangan Aldrian dengan maksud berpegangan agar tubuhnya tidak berakhir jatuh memalukan. Dress sepanjang lutut berwarna merah maroon tanpa lengan terbalut sempurna di tubuhnya yang mungil, membuat kesan anggun dan cantik menguar saat orang lain melihatnya. Sedangkan