Aldrian melirik jam di pergelangan tangannya 10:45. Selama satu jam lebih ia mengantarkan Melisa, jarak dari rumah orang tuanya ke rumah Melisa ternyata memakan waktu lama, sepertinya ia harus menolak saat Ibunya tiba-tiba suatu saat menyuruhnya mengantarkan Melisa kembali. Cih lebih baik ia tidur bukan? Kaki jenjang itu menaiki tangga, suasana ruangan rumah orang tuanya sudah sangat sepi, bahkan Aldrian sedikit kesusahan berjalan karena lampu ruangan yang sudah dimatikan. Saat ia sampai di depan pintu kamarnya Aldrian sedikit mengernyit bingung karena pintu kamarnya terbuka sedikit, rasa cemas mulai menggelayuti pikiran Aldrian, kenapa pintunya terbuka? Aldrian perlahan memegang kenop pintu dan menarik pintu itu hingga terbuka, dari sana ia bisa melihat siluet tubuh mungi