"Bunda Anna nangis." Terdengar suara Alvian berteriak di ruang tamu beserta tangisan bayi Ariana. "Sebentar sayang bunda lagi beresin piring dulu," saut Ariani dari arah dapur. Alvian tidak bersuara lagi, menatap adik kecilnya dengan mata berbinar, bayi yang sudah berusia 12 bulan itu, terlihat masih menangis, dengan wajah memerah dan pipi gembul yang semakin terlihat lucu dan cantik. Alvian kehabisan akal untuk membuat adiknya agar tidak menangis, ia hanya bisa memandang Ariana dengan mainan bayi yang ia gerak-gerakan di atas wajah Ariana yang sedang terbaring di atas sofa. Lalu tidak lama kemudian Ariani tiba dengan terburu-buru, lalu langsung menggendong bayi cantiknya sambil terduduk di atas sofa. "Cantik haus?" Seketika tangan kecil Ariana menggapai-menggapai udara, hendak