11

1390 Kata
Hari-hari Rania menjadi asisten Pak Reynold berlangsung dengan lancar. Ia sudah terbiasa dengan segala rutinitas menjadi CEO sebuah perusahaan besar. Pekerjaan sang bos yang sangat banyak menyebabkan Rania juga harus mengikuti ritme kerja sang bos. Untung saja sudah 1 bulan ini bos menghentikan semua kegiatan keartisannya karena sang bos ingin berkonsentrasi dengan masalah perusahaan yang terus saja datang silih berganti. Dan hanya sang boslah yang bisa menangani semua masalah ini. Seperti hari ini sang bos sedang melakukan meeting membahas tentang kerugian yang di timbulkan oleh Pak Orion sepupu dari sang bos. Setelah melakukan beberapa pengecekan ternyata kerugian yang dialami perusahaan karena Pak Orion melakukan korupsi dan penyelewengan dana perusahan. Memang selama ini perusahan di pimpin oleh Pak Orion karena sang bos dulu memang tidak ingin terlibat dengan perusahaan. Tapi setelah mendengar penjelasan dari Pak Hadi akhirnya sang bos memutusakan untuk terjun mengurusi dan membenahi semua masalah perusahaan. Rania sedang memeriksa beberapa dokumen yang akan ia serahkan kepada sang bos ketika beliau selesai meeting nanti. Ketika sedang berkonsentrasi dengan dokumen di mejanya, tiba-tiba ia dikagetkan dengan kedatangan Pak Orion dan Bu Elma yang merupakan ibu Pak Orion. "Selamat siang pak Orion Bu Elma." Sapa Rania ramah "Hehh gendut dimana Reynold sekarang." Kata Bu Elma kasar Dalam hati Rania ingin mencakar wajah Bu Elma. Dari pertama ia bertemu dengan Bu Elma, ia selalu mendapat perlakuan yang kasar. Apalagi Bu Elma selalu memanggilnya dengan panggilan yang kasar. Padahal ia bukanlah pemilik perusahaan ini tapi sikapnya sangat sombong sekali. Pantas saja sikap sang anak tak jauh beda dengan ibunya. Sang anak juga selalu bersikap seenaknya pada Rania. Bahkan memandang Rania sebelah mata dan penuh kebencian. Karena setelah Rania bekerja menjadi asisten sang bos, satu persatu kebusukan yang Pak Orion lakukan terbongkar juga. Ya selain menjadi asisten Rania memang di tugaskan oleh sang bos untuk memeriksa semua laporan keuangan perusahaan 3 tahun terakhir. Dan ketika Rania mengerjakan tugas dari sang bos, ia berhasil menemukan banyak sekali kejanggalan dalam laporan keuangan itu. Rania pun segera melaporkan kepada sang bos tentang semua hasil temuannya. Hingga hari ini adalah keputusan pemecatan Pak Orion di tetapkan. "Maaf bapak Orion, Ibu Elma kebetulan Pak Reynold sedang ada meeting di dalam bersama Pak Hadi dan beberapa manajer lainnya. Jadi maaf kalau bapak dan ibu mau ketemu, bisa tetapi setelah meeting selesai" kata Rania menjelaskan dengan sopan "Dengar ya gendut kamu pasti tahu siapa saya? Saya Elma Johnson pemilik perusahaan ini. Jadi saya tidak perlu minta izin kamu untuk menemui keponakan saya." Kata Bu Elma marah Tanpa menggubris halauan dari Rania, mereka berdua langsung berjalan ke tempat meeting. "Bapak ibu mohon tunggu sebentar. Setelah ini meeting akan selesai dan Pak Reynold bisa kalian temui." Kata Rania mencoba menghadang Orion dan sang mama "Minggir gadis gemuk." Dorong Orion "Prang......." Terdengar bunyi suara kaca yang pecah disana. "Arghhh." Teriak Rania keras Yapps saat ini Rania begitu kesakitan karena tangannya terkena pecahan kaca poster yang terpasang di dinding. Akibat dorongan dari Orion tadi menyebabkan Rania menyenggol Poster di dinding dan dengan cepat poster jatuh mengenai tubuh Rania. Untuk melindungi muka dan tubuhnya, Rania menggunakan tangan untuk melindunginya. "Arghhh." Teriak Rania yang mulai terisak menahan sakit di tangannya Sementara itu Reynold yang mendengar suara gaduh langsung kelautan dari ruang meeting dan melihat keadaan di luar. Ketika ia keluar dari ruang meeting, betapa kagetnya Reynold ketika melihat gadisnya terisak menahan sakit karena pecahan kaca mengenai tangannya. Darah sudah mengalir dengan deras. "Rania." Teriak Reynold berlari ke arah Rania Rania tahu yang memanggilnya adalah sang bos tapi tiba-tiba pandangannya mulai buram. Dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap. "Rania bangun. Kamu kenapa?" Tanya Reynold dengan wajah paniknya. Wajah Reynold benar-benar sangat ketakutan ia tak menyangka Rania sangat berdampak padanya. Melihat Rania kesakitan hingga tak sadarkan diri seperti ini membuat Reynold frustasi. "Tuan muda kita harus segara bawa Rania ke rumah sakit. Darahnya terus saja keluar jadi kita harus segera membawa Rania ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan." Kata Pak Hadi mengingatkan "Pak Hadi siapkan mobil sekarang. Kita bawa Rania ke rumah sakit." perintah Reynold "Baik Tuan muda." Jawab Pak Hadi Tanpa pikir panjang Reynold segera melepas dasinya dan mengikat tangan Rania yang terluka agar darahnya tak terus keluar. Setelah berhasil mengikat dengan kuat, Reynold langsung menggendong Rania dan membawanya ke rumah sakit. "Keluarga Nona Rania Wulandari." Panggil suster rumah sakit " Ya Sus saya bos nona Rania Wulandari." Jawab Reynold Saat ini Reynold sedang berada di rumah sakit. Kemeja putihnya sudah berubah warna menjadi warna merah karena ia terus menggendong Rania dari kantor hingga rumah sakit. Dan membiarkan darah milik Rania menempel di kemejanya yang super mahal. Dan sekarang ia sedang menunggu kabar dari sang dokter. Reynold benar-benar kesetanan ketika melihat keadaan Rania saat itu. Tak pernah terjadi sebelumnya Reynold menampilkan wajah yang syarat dengan kemarahan. Dan Orion beserta mamanya melihat wajah Reynold yang sangat menyeramkan itu. Bahkan Reynold melarang siapapun untuk menggendong Rania karena ia tak suka gadisnya disentuh oleh laki-laki lain. Bahkan ketika ia sampai di rumah sakit ia teriak-teriak memanggil dokter agar cepat merawat Rania. "Dokter ingin bertemu dengan wali nona Rania untuk menjelaskan kondisi nona Rania." Kata suster itu "Biar saya yang menemui dokter." Kata Reynold "Baik. Kalau begitu ikut saya." Kata sang suster Reynold pun berjalan menuju tempat sang suster membawanya ke ruang dokter. "Dok, ini wali pasien Rania Wulandari." Kata suster "Perkenalkan saya dr. Mario yang merawat pasien atas nama Rania Wulandari. Sebelumnya saya mau bertanya ada hubungan apa anda dengan pasien. Karena saya akan menjelaskan tentang kondisi pasien saat ini." Kata dr. Mario menjelaskan "Saya bos dari Rania Wulandari. Dan saya yang bertanggung jawab atas semua proses kesembuhan serta saya akan menanggung semua biaya rumah sakit Rania Wulandari. Dan kebetulan Rania Wulandari seorang yatim piatu. Jadi dokter bisa menjelaskan keadaan Rania kepada saya." Jawab Reynold "Baik kalau gitu. Saya akan menjelaskan keadaan pasien kepada anda. Untuk saat ini keadaan pasien sudah membaik walaupun tadi pasien sempat kehilangan banyak darah tapi untung setelah diberikan transfusi darah keadaannya jadi stabil. Dan kami juga sudah berhasil mengambil pecahan kaca itu dari tangan kirinya. Tapi untuk sementara tangan kirinya tidak boleh digunakan secara berlebihan sampai luka jahitannya mengering. Dan untuk sementara pasien harus dirawat untuk beberapa hari agar kami bisa memantau kesehatannya secara menyeluruh." Kata dr. Mario menjelaskan "Baik dok saya akan menuruti semua saran dokter. Pokoknya dokter lakukan yang terbaik untuk kesembuhan Rania. Saya tak peduli dengan biaya yang harus dikeluarkan." Kata Reynold "Baik saya akan melakukan yang terbaik untuk pasien. Kalau begitu saya akan mengecek kondisi pasien dan setelah kondisinya stabil akan saya pindah ke ruang perawatan." Kata dr. Mario "Baik dok terima kasih atas kerja kerasnya." Kata Reynold berjabat tangan dengan dr. Mario Dr. Mario lalu kembali ke tempat Rania berada. Untuk melakukan pengecekan kepada Rania sebelum memindahkan Rania ke ruang perawatan "Max gimana perkembangannya?" Tanya Reynold dingin "Saya sudah melakukan semua perintah tuan muda. Saya sudah mencabut semua fasilitas untuk tuan Orion dan nyonya Elma. Bahkan rumah yang mereka tempati sekarang sudah saya beri penjagaan agar tidak bisa ditempati lagi." Kata Maxi "Thanks Max. Kita lihat gimana menderitanya mereka karena sudah berurusan dengan saya." Kata Reynold penuh kemarahan "Tapi tuan muda sebaiknya hati-hati karena tuan Orion dan nyonya Elma meminta bantuan tuan Firman yang merupakan adik kakek anda yang sedari dulu tidak menyukai keluarga kakek anda." Kata Maxi memperingatkan "Saya tahu Max. Pantau semua gerak-gerik mereka. Jika kamu melihat mereka melakukan gerak-gerik yang mencurigakan segera lapor ke saya. Dan buat penjagaan di sekitar rumah sakit ini. Saya mau Rania aman selama disini." Perintah Reynold "Baik tuan muda akan saya jalankan perintah tuan muda." Jawab Maxi patuh Setelah mendengar penjelasan dari Maxi, Reynold kembali masuk ke ruang perawatan Rania. Ruang perawatan paling bagus di rumah sakit ini di sewa Reynold untuk Rania. Reynold akan memberikan yang terbaik untuk kesembuhan Rania. Ketika mendekat ia melihat Rania masih belum sadarkan diri dengan keadaan yang penuh perban. Di tangan kirinya terlihat perban yang membungkus luka Rania. Melihat keadaan Rania saat ini membuat Reynold hancur. Bagaimana bisa ia membiarkan gadisnya terluka? Reynold duduk di samping ranjang Rania. Ia pun menggenggam tangan Rania lembut. "Babe sorry because I cant protect you." Kata Reynold lirih Reynold benar-benar merasa gagal dan bersalah karena tidak bisa menjaga Rania dengan baik. "Aku janji setelah ini ga akan ada yang berani nyakitin kamu lagi." Kata Reynold tulus Reynold pun mengecup kening Rania sebelum ia memilih merebahkan badannya yang lelah di sofa kamar perawatan Rania...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN