Sania melirik suaminya yang hanya diam saja. Setelah kepulangan Arvin, tidak berkata apapun padanya. Ini mas dudanya marah? Sania terkikik kecil, melihat suaminya berwajah sok datar. “Mas ….” Sania mencolek lengan Dion, lalu mengedipkan matanya beberapa kali. Dion mengangkat sebelah alis. “Apa?!” Tanya lelaki itu agak sewot! Sania mencibir. “Nggak usah sok sewot gitu Mas. Nanti Sania nggak kasih Mas jatah, tahu rasa loh!” Ucap Sania mengancam suaminya dengan kata jatah. Lihat saja suaminya ini. Udah melirik padanya dan menggeleng bak anak kecil. Tidak mau dikasih makan sayur oleh ibunya. Alias wajahnya memelas seperti orang banyak hutang! “Kenapa geleng?” Tanya Sania. Dion mendengar pertanyaan istrinya cemberut. “Mas mau jatah.” Ucapnya menarik baju Sania lalu memiringkan wajahnya.