Sania menatap pada ayah mertuanya yang asik dengan burung yang ada di halaman belakang. Buruk jalak yang dirawat sepenuh hati melebihi anak dan cucu sendiri. Sania berjalan menuju ayah mertua, dan duduk di samping ayah mertua. Sania tersenyum melambaikan tangan pada burung jalak yang memakan makanannya dan sudah keluar dari kandang dan tidak kabur? “Pa, kalau ini dijual dapat berapa?” tanya Sania menunjuk pada burung jalak. Devan menoleh pada menantunya. Lalu mengerutkan kening.m “Palingan lima ratus ribu. Atau satu juta. Kenapa?” tanya Devan kembali. Sania menggeleng. Kalau dijual lumayan untuk beli seblak setelah itu dia dipecat sebagai menantu. Hahaha. Sania tidak mau dipecat sebagai menantu. Matanya melihat pada burung jalak yang sudah dekat dengannya. Sania mengambil burung jala