68. Kebahagiaan

2305 Kata

Sania masuk ke dalam rumah. Hanya menemukan ayahnya dan ayah mertuanya yang sedang bermain catur dan sudah menghabiskan kopi sebanyak tiga gelas. Sania menggeleng pelan. Dua bapak ini. Nanti sakit dan merengek pada istri masing-masing. Sania berjalan menuju kamarnya. Dia menatap pintu kamar dan tersenyum. Sania membuka pintu kamar perlahan. Lalu menemukan suaminya yang sedang berbaring dan menatap pada handphone yang ada di tangan. “Hah… ini Sania belum pulang?” Helaan nafas kasar terdengar dari bibir suaminya. Yang bertanya pada handphone dan seperti menelepon seseorang. Sania hanya diam saja dan melihat apa yang dilakukan oleh suaminya itu. Dengan melipat tangan di depan d**a lalu menggeleng pelan. “Mama masih saja nggak angkat telepon! Padahal aku mau tahu Sania hamil atau ngga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN