67. Terima Kasih

1843 Kata

Dion yang menunggu istrinya denga gelisah. Dan menatap pada pintu rumah. Dan tidak ada tanda-tanda Sania yang akan pulang. Malahan Dion sudah menunggu dari empat jam. Dion dari tadi mencoba untuk menelepon ibunya menanyakan tentang Sania, bukan panggilannya dijawab. Malahan panggilannya terus dimatikan. “Kamu tenang aja. Lagian Mama kamu nggak akan ajak istri kamu ke tempat yang sembarang. Mama kamu pasti cuman ajak Sania untuk makan dan jalan-jalan aja.” Ucap Devan menatap pada catur di depannya. Dion berdecak pelan. “Bukan itu Pa! Dion cuman penasaran, kalau Sania benar hamil atau nggak. Dion mau mendengar kabar yang bahagia ini.” Sandi dan Devan tertawa kecil. “Nggak usah tegang dan menunggu dengan gelisah. Mereka tetap akan pulang nanti. Kamu pasti tahu Sania benar hamil atau ngg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN