77. Tak Terhitung

1500 Kata

Sania sudah boleh pulang. Walaupun sebenarnya Sania sudah boleh pulang dari pertama kali ke rumah sakit. Dan mertuanya yang memaksa Sania untuk rawat inap saja di rumah sakit. Yang terpenting Sania sudah menginjakan kakinya di rumah kembali. Sania langsung duduk di sofa dan memakan biskuit yang tersedia di atas meja. Sania seperti orang yang merantau jauh dan pulang ke rumah. Sania menatap pada sekeliling rumahnya dan tertawa kecil. Akhirnya dia bisa pulang ke sini. “Sania bisa pulang ke sini. Hehehehe…” ucap Sania terkekeh dan membaringkan tubuhnya di sofa. Mengayunkan kakinya membuat Derren yang ingin duduk tidak jadi. Derren menggeleng. Lalu bocah kecil tersebut duduk di single sofa yang ada di sana. Dia mengambil cemilan yang ada di atas meja dan memakannya. “Derren, kamu mau m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN