76. Sania Saja Sudah Cukup

1418 Kata

Dion masuk ke dalam ruang inap istrinya. Mata Dion menatap pada Sania yang berbaring dan menatap pada langit. “Sayang… kamu sudah bangun?” Mata Sania menatap tajam pada suaminya yang baru datang. “Kamu lihat aku masih tidur Mas?” Tanya Sania dengan nada yang Begitu kesal. Dion tertawa kecil mendengarnya. Lalu berjalan semakin dekat menuju Sania. Dion duduk di samping ranjang Sania menggenggam tangan istrinya itu. Dion memberikan satu kecupan di kening Sania. “Sayang. Maaf.” Dion menatap penuh sesal pada Sania. Sania mendengar permintaan maaf dari suaminya menggeleng pelan. “Untuk apa kamu meminta maaf Mas? Lagian kamu nggak perlu minta maaf. Bukan salah kamu. Yang salah itu. Wanita sialan itu.” Ucap Sania tangannya terkepal dan bibirnya mengerucut. Dion mengangguk. “Iya. Yang salah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN