28. Grepe-grepe Enak

1083 Kata

Sania menangis kencang dan menarik kaos Dion kasar. “MASSSS HIKSSSS ANAKKK KITA HILANG— Agrtmmmnnhgg Dion langsung membungkam bibir Sania dengan bibirnya. Lelah mendengar Sania yang terus berteriak mengatakan Derren yang hilang. Dion tahu kemana Derren. Orang tuanya suka sekali menculik anaknya ketika malam hari. Sania memukul d**a Dion, merasa sesak dan kehabisan napas. Dion melepaskan ciumannya pada Sania. Tersenyum melihat Sania yang mengambil napas sebanyak mungkin. “Mas! Kamu mau bunuh aku?!” Tanya Sania menatap tajam Dion. “Nggak. Maunya ikeh-ikeh mantap sama kamu.” Jawab Dion, mencolek dagu Sania. Sania menepis tangan Dion. “Jangan beraninya, ya, Mas! Aku bisa nendang kamu nanti. Mas! Kamu harus cari Derren! Kamu gimana sih, jadi ayah! Anak kamu hilang loh. Kamu nggak mau cari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN