Makan malam kala itu terasa sangat hening, tak ada obrolan, tak ada canda tawa, bahkan suara hembusan napas pun tak terdengar. Hanya suara jangkrik dan beberapa hewan lainnya yang terdengar. Anjani menatap piring yang masih dipenuhi oleh nasi dan beberapa lauk pauk. Rasanya nasi yang ada di piringnya tak berkurang sama sekali, dan hal ini membuatnya sedikit kesal. Tono dan Yuni hanya diam, sambil memaksakan diri untuk menikmati makan malam mereka yang jauh dari kata nikmat. Entah karena lauk yang mereka makan atau justru karena hadirnya seseorang yang tidak mereka harapkan kedatangannya. Surya, lelaki itu datang ke rumah Anjani sesuai janji yang dia ucapkan pada Anjani, kalau dia nanti akan ke rumah untuk mengembalikan Anjani ke orang tuanya. Tono dan Yuni tak menyangka jika Surya