37 - Tumpangan

2170 Kata

Anjani menatap laki-laki yang ada di depannya dengan perasaan tak menentu. Apalagi saat tau tujuan lelaki itu saat hendak menemuinya. Rasanya dunia Anjani sudah benar-benar hancur sehancur-hancurnya. "Ya?" Anjani masih belum mengerti. Ah, lebih tepatnya wanita itu sedang berusaha untuk tidak mengerti. "Bisa diulangi lagi perkataan yang tadi?" pinta wanita itu dengan suara bergetar. "Sekali lagi, perkenalkan saya Rio, teman dari panti asuhan Surya. Dan tujuan saya datang ke sini adalah, untuk memberi tau perihal sidang yang sebentar lagi akan diadakan." Anjani mengangguk paham, tangannya meremass ujung baju yang ia pakai. Ah, jadi pernikahannya sudah benar-benar berakhir? Tidak bisa diperbaiki lagi? Tunggu, bukankah selama palu belum diketuk di meja hijau, mungkin kesempatannya untuk m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN