Reza menatap Anjani yang masih terduduk di lantai, tangan wanita itu memegangi perutnya. Ah, melihat pemandangan seperti itu membuat Reza kesal sendiri. Bagaimana bisa hal ini terjadi? Bagaimana bisa dia tidak menyadari semua ini? Kalau ternyata di antara mereka masih ada rasa yang tertinggal. Sejenak Reza tenggelam dalam pikirannya, telinganya seakan-akan tulii dan tak mendengar hal-hal yang ada di sekitarnya, termasuk juga Reva yang sedang berteriak kepadanya. "Jingan .... " teriak Reva dengan kencang. Reza masih juga tenggelem dengan pikirannya, dengan beberapa dugaan yang mulai memenuhi isi kepalanya. Sampai akhirnya sebuah tonjokan mendarat dengan sempurna di wajah lelaki itu, barulah lelaki itu tersadar dari lamunannya. "Bajingann!" teriak Reva sambil menonjok wajah Reza. "