Ponsel Anjani berdering, alarm pagi yang selalu ia setel agar bangun pagi-pagi dan bisa membuat sarapan untuk suaminya, Reza. Tapi kali ini rasanya Anjani enggan sekali bahkan untuk membuka matanya, jika mengingat apa yang sudah terjadi di antara mereka. Anjani hendak kembali melanjutkan tidurnya, bodoo amatt dengan Reza yang akan sarapan atau tidak. Anjani tak peduli. Toh lelaki itu bekerja di restoran, sudah pasti kalau urusan perut tak perlu diragukan lagi. Tapi siall nya ponselnya kembali berdering. Anjani menendang bad cover yang menutupi tubuhnya. Tapi detik berikutnya dia langsung mengusap perutnya, saat ingat kalau saat ini dia sedang mengandung. Anjani tak boleh kecapean, stresss, mengangkat yang berat-berat, apalagi ini trimester pertama yang cukup rawan. Maka dari itu, Anjan