Darren menatap tajam ke arah Celina sebelum akhirnya menyentuh garpu dan mulai menyantap makan malamnya. Steak yang dimasaknya begitu lembut, saus jamurnya kaya rasa, dan mashed potato yang disajikan terasa begitu lembut di lidahnya. "Mmm, boleh juga masakannya," batin Darren. Namun, harga dirinya terlalu tinggi untuk memberikan pujian langsung dari bibirnya. Celina memperhatikan dari sudut matanya, lalu bergegas bangkit dari kursinya. "Kalau begitu, saya akan kembali ke kamar. Selamat menikmati makan malam Anda, Tuan." Darren dengan cepat menangkap pergelangan tangan Celina, menghentikannya. "Duduk." Suaranya tegas dan tak terbantahkan. Celina menatapnya dengan tatapan tidak setuju. "Tuan, saya hanya seorang maid di mansion ini. Jika ada yang melihat saya duduk dan makan dengan Anda