Suasana di perusahaan Grup Mahendra mendadak tegang ketika Julian Mahendra, pemilik perusahaan, tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan. Kedatangannya membuat para karyawan saling bertukar pandang penuh tanya, terutama setelah melihat ekspresi serius Yunus, asisten pribadi Julian, dan Shella, sekretarisnya. Di ruang rapat utama, para petinggi perusahaan sudah berkumpul, kecuali Talita dan Darren. Julian duduk di kursi utama dengan wajah dingin, sementara di hadapannya ada beberapa anggota tim audit dari kantor akuntan publik yang sengaja dipanggil kembali setelah sebelumnya audit sempat tertunda akibat kecelakaan yang menimpa Celina. "Kita tidak bisa menunda lebih lama lagi," ujar Julian terdengar tegas. "Identifikasi sementara menunjukkan adanya dugaan korupsi sebesar 200 miliar di divisi