“Aku tidak mau kamu bertindak konyol seperti tadi malam. Jika kamu ingin pergi, aku yang mengantarkanmu,” peringat Darren sebelum ia membuka pintu. Celina berdecih. “Saya bisa pulang sendiri, tidak perlu diantar. Dan, saya harap ini pertemuan kita terakhir, “ tegas Celina sembari mengambil clutch bag yang ia lihat berada di atas meja sofa. Pria itu berdecak pelan. “Jangan pernah berpikir seperti itu. Aku bahkan tidak peduli kalau kamu sudah menikah dan memiliki suami!” Usai berkata ia bergegas membuka pintu, dan pada saat itu pula Celina mengikuti langkah mantan suaminya karena memang berniat untuk pergi. Namun, begitu pintu kamar dibuka oleh Darren, tiba-tiba saja Cindy langsung masuk tanpa permisi. Sontak saja Celina terkejut saat melihat wanita bermata sipit itu. “Oh, jadi wanita