Langkah kaki Celina dan Darren terasa semakin berat saat menaiki lift menuju lantai NICU. Suara notifikasi dari ponsel Darren terus terngiang di kepala Celina, memicu gelombang kecemasan yang makin tak terbendung. Meski belum membaca isi pesannya secara penuh, Celina sudah tahu itu dari Karina. Dan saat Darren menunjukkan pesan itu padanya, hatinya langsung tenggelam dalam lautan kemungkinan terburuk. “Apa jangan-jangan virusnya makin parah? Atau ada kerusakan organ? Atau—” "Cel ... tenang." Darren memotong pelan, suaranya sengaja dibuat lembut, meski ekspresi wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang sama. "Kita belum tahu apa-apa. Jangan panik dulu. Kita dengarkan langsung dari dokter," lanjut kata Darren sambil menggenggam tangan wanita itu. Pikiran Celina sejak tadi sudah dipenuhi