Darren nyaris terjatuh saat mendengar perkataan perawat muda itu. Wajahnya yang semula tenang berubah pucat seketika, dan suara jantungnya berdentam di d**a. Celina yang baru saja tertidur pun sontak terbangun, wajahnya kebingungan dan panik. “Ada apa?” tanya Celina dengan suara serak. “Alby kenapa?!” Darren segera menghampiri dan memegang kedua bahu wanita itu, mencoba bersikap tenang meski dirinya sendiri dilanda kecemasan. “Sayang, aku juga belum tahu. Tapi aku akan cari tahu sekarang. Kamu tunggu di sini sebentar ya.” “Aku ikut!” Celina bangkit dari ranjang, setengah berlari menuju pintu. Tapi langkahnya tertahan oleh perawat. “Maaf, Bu. Protokol ruang NICU tengah malam sangat ketat. Kami mohon hanya satu orang tua yang masuk dulu. Kami harus segera menangani kondisi Alby. Silakan