Darren memilih meninggalkan halaman belakang mansionnya dengan langkah berat. Kata-kata Marni masih bergema di kepalanya, menimbulkan perasaan tak nyaman yang tak bisa ia jelaskan. Dadanya terasa sesak, seolah ada sesuatu yang mengganjal dan tak bisa ia cerna dengan baik. Ia menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran-pikiran itu, lalu bergegas kembali ke dalam untuk bersiap menghadiri jamuan makan malam. *** Restoran mewah di hotel bintang lima itu dipenuhi cahaya temaram dari lampu gantung kristal yang memantulkan kilauan keemasan ke seluruh ruangan. Meja-meja bulat dihiasi bunga putih segar dan lilin yang menyala lembut, menciptakan suasana eksklusif dan berkelas. Para tamu berpakaian formal, para pria dalam setelan rapi dan wanita-wanita bergaun elegan. Darren memasuki ruangan