Celina memandang mereka semua dengan kebingungan. "Siapa mereka, Mas?” Sheren mendekati ranjangnya, tetapi Darren langsung berdiri dan menghalangi jalannya. "Jangan mendekat! Celina masih butuh istirahat." Karina menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan suasana. "Darren, biarkan Bu Sheren berbicara. Celina harus tahu kebenarannya." Darren menatap mamanya dengan tidak percaya. "Mama berpihak pada mereka?!" Karina mengangguk. "Karena Mama tahu ini yang benar. Celina bukan barang milikmu, Darren. Dia adalah manusia yang berhak menentukan hidupnya sendiri." Darren terdiam. Matanya kembali pada Celina yang masih kebingungan. Ia takut kehilangan wanita itu, takut Celina akan pergi meninggalkannya begitu mengingat segalanya. Dengan suara pelan, ia berbisik, "Aku tidak bisa kehilanga