Bab 97. Virus Langka

1152 Kata

Kepergian perawat itu meninggalkan keheningan yang menggantung di dalam ruang VIP rumah sakit. Udara yang semula terasa hangat oleh pelukan dan tawa kecil Alby kini berubah menjadi dingin dan berat. Celina masih berdiri di sisi ranjang, tubuhnya kaku, tatapannya kosong menembus dinding seolah mencoba mencari kepastian di balik kalimat terakhir sang perawat. “Tapi, Mas… anak kita. Dia baru tiga tahun. Dia baru mulai panggil kamu Daddy … baru semalam tidur tenang. Terus sekarang—” Suaranya patah. Tangan Celina menutup mulutnya sendiri, berusaha menahan isak yang nyaris pecah. Darren menariknya ke dalam pelukan. Ia memeluk Celina erat, seolah ingin menyerap seluruh ketakutannya. “Kita belum tahu apa-apa. Jangan langsung mikir yang buruk. Kita kuat, Celi. Demi Alby.” Dalam pelukan itu, Cel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN