Hari menjelang siang sinar mentari yang hangat menyusup melalui celah tirai ruang rawat VIP. Celina masih tertidur lelap, kelelahan setelah perjuangan panjangnya semalam. Darren duduk di sofa samping ranjang, matanya tak berkedip menatap si kecil yang baru lahir dalam baby box—putri kecil yang sudah merebut seluruh isi hatinya sejak detik pertama ia menangis. Tiba-tiba, terdengar ketukan pelan di pintu. Darren menoleh. Pintu dibuka oleh perawat, lalu muncullah seorang bocah lelaki berambut coklat, matanya berbinar-binar, berlari kecil sambil membawa boneka dinosaurus. “Daddy!” seru Alby ceria, disusul oleh suara berat di belakangnya, “Pelan-pelan, Alby!” Julian, menyusul sambil membawa tas berisi makanan dan hadiah kecil. Darren langsung berdiri dan menyambut putranya. “Assallammua