Luka Dua Jiwa 1

965 Kata

Bukan Pernikahan Biasa - Luka Dua jiwa Sabda melihat jam di pergelangan tangannya. Pukul dua. Masih ada waktu dua jam lagi untuk bertemu Arga. Hari ini Senja juga terakhir kerja. Dia tidak mungkin mengajak Senja untuk menemui Arga. Diambilnya ponsel dari dasbor dan mencoba menghubungi istrinya. Semoga saja Senja bisa menerima teleponnya. Dua kali deringan, akhirnya panggilannya di jawab. "Halo, Assalamu'alaikum Mas." "Wa'alaikumsalam. Lagi sibuk?" "Baru saja nyelesain pekerjaan. Mas, di mana ini?" Bunyi musik yang terdengar lirih, membuatnya berpikir kalau suaminya sedang ada dalam kendaraan. "Mas di perjalanan. Baru pulang meeting. Tapi aku nggak bisa jemput kamu nanti pulang kerja. Aku masih ada urusan di luar sebentar." "Ya, nggak apa-apa. Aku nanti pulang naik angkot saja." "Ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN