Sabda menjangkau ponselnya yang tergeletak di atas pembaringan. Di bukanya beberapa foto yang dikirim oleh seseorang tadi. Ditunjukkannya semua foto itu pada istrinya. Senja otomatis kaget. "Siapa yang ngirim ini, Mas?" "Mas nggak tahu. Ini nomer yang berbeda dari yang mengirimkan foto beberapa hari yang lalu." "Foto ini tampak hanya ada kami berdua. Padahal banyak orang di sekitar kami. Di lorong ini, banyak juga orang yang lewat." Senja menunjuk sebuah foto saat ia dan Arga berada di lorong tempat lukisan terpajang tadi. Senja sendiri merasa serba salah di hadapan Sabda, terlebih foto itu di ambil ketika dia dan Arga saling berhadapan dan saling pandang. Dia coba mengingat siapa orang yang berada di dekatnya dan Arga tadi. Namun ingatannya buntu, semua yang dikenalnya tadi adalah orang