Bukan Pernikahan Biasa - The Big Boss Sabda berdiri di depan pintu yang ada nama panjang beserta gelarnya di sana, tapi Sabda enggan membaca. Cukup ia tahu kalau dia itu dipanggil Pak Dion. Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana sambil menunggu Nina mengetuk pintu. "Masuk," suara berat terdengar dari dalam. Nina memutar handle pintu. "Permisi Pak Dion, ini ada Pak Sabda ingin bertemu." "Persilakan masuk, Nin." Gadis itu mengangguk kemudian memandang pada Sabda yang berdiri di belakangnya. "Silakan masuk Mas Sabda. Aku tinggal turun ya." "Oke. Terima kasih." Setelah Nina pergi, Sabda masuk dan kembali menutup pintu. Seorang pria penuh wibawa duduk di kursi putar belakang meja. Wajahnya lumayan tampan, tapi ada bekas goresan luka lama di pelipis kirinya. Mungkin pernah terluka se