Flashback 2

950 Kata

Senja. Harusnya Bu Yola tidak sekejam itu padanya. Dia gadis baik. Mewarisi sifat ayah dan ibunya. Seandainya ia sudah tahu sejak awal. Wanita itu pasti sudah menjadi menantunya. Bu Yola makin sesenggukan. Menelan sesal yang kini teramat pahit di rasakan. Cukup lama wanita itu menghabiskan waktunya duduk di kafe. Bayangan masa lalu terpampang jelas satu per satu. Saif, Senja. Dua insan yang kini memenuhi benaknya. Bu Yola bangkit setelah hatinya cukup tenang. Beliau melangkah ke arah toko perlengkapan bayi dan anak-anak. Di ambilnya keranjang dan memborong perlengkapan bayi. Tidak peduli seberapa banyak yang dibelinya untuk baby Radja. Kemudian di teleponnya Arga untuk bertanya alamat Sabda. Sebenarnya Arga enggan memberitahu karena sempat curiga kalau mamanya akan bertindak yang tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN