Senja menarik napas panjang, kemudian memandang pria yang tinggi tubuhnya sama dengan Sabda. "Maafkan aku, Mas. Aku ... memaafkan kamu. Tapi kita nggak akan bisa bersama lagi. Jangan rusak pertunanganmu dengan gadis itu." "Kami nggak saling mencintai, kami sepakat untuk meniti jalan masing-masing. Please, kasih kesempatan sekali lagi. Aku akan meyakinkan keluargaku tentang hubungan kita." Arga berusaha meyakinkan Senja. Namun gadis itu menggeleng pelan. Kenapa tidak dilakukannya sebelum semua ini terjadi. "Kenapa?" "Aku nggak bisa kembali padamu, Mas." "Kenapa? Apa sekarang kamu punya hubungan serius dengan Sabda? Secepat itukah, Ja?" Senja terpaku memandang netra pria yang kini memerah. Bagaimana dia harus menjelaskan tentang hubungannya dengan Sabda? "Maaf." "Kenapa selalu minta