Jika Sabda tidak segera cerita, pembahasan akan makin berbelit-belit dan mereka pasti terus mengejar pertanyaan. Di tariknya napas panjang, lantas mulai menceritakan kronologi kisahnya dengan Senja. Bahkan mengenai penolakan keluarganya. "Sekarang, terserah kalian mau menilaiku bagaimana. Aku akan terima." "Menurutku kamu nggak salah sih. Anggap saja ini sudah suratan takdir. Tinggal bagaimana kamu bisa ngluluhin hati mama kamu saja," kata Ari. "Segera bikinin cucu, mamamu bakal luluh itu nanti," jawab Joni sambil tersenyum. "Bener," jawab Fadil. Sabda diam menatap kabut yang mulai turun menyebarkan hawa kian dingin. Mungkin bagi orang-orang di luar sana, jika pernikahannya tidak direstui pada akhirnya akan luluh juga ketika lahir cucu-cucunya. Namun Sabda tahu bagaimana kerasnya hati