8. Kabur Dari Istana Vampir

1013 Kata
Buuukkk.... "Aaarrkkhh...." pekik Angel saat merasakan tubuhnya baru saja terlempar, lalu terhempas di permukaan tanah. "Sial... kenapa tadi aku harus melompat." Angel berdiri cepat, menepuk-nepuk p****t dan bagian lengannya yang terkena tanah. Namun, di detik selanjutnya, dia kembali fokus pada keadaan di sekitar, mengedarkan tatapan untuk mencari tahu di mana dirinya berada saat ini. "Astaga... aku harus ke mana sekarang?" gumam Angel dengan mata melebar. Di sepanjang penglihatannya, hanya ada deretan pohon-pohon tinggi menjulang. Perlahan rasa takut mulai mendera, memeluknya erat seperti angin malam yang terasa begitu dingin. Angel memutar tubuh, berharap menemukan cahaya dari lampu dari sebuah pemukiman, tapi yang ada hanya cahaya bulan yang tampak temaram. Dia memejamkan mata sejenak, mencoba mengenyahkan segala macam ketakutan yang menggodanya. "Tidak ada yang perlu kau takutkan, Angel.. bahkan kau sudah bercinta dengan seorang vampir, lalu apa yang perlu kau takutkan lagi?" Angel mendengus keras dengan kembali membuka mata. Dia mengepalkan tangan di depan d**a. "Kau harus berani, Angel... kau harus kembali ke duniamu." Akhirnya Angel memberanikan diri untuk menyusuri hutan gelap itu, membawa langkah ke sembarang arah hanya mengikuti insting. Dia benar-benar seperti orang buta yang berjalan sendirian, tapi baginya akan lebih baik daripada harus terjebak di dalam istana vampir selamanya. Ssreeet... sreettt.... Sontak kaki Angel terhenti, tubuhnya menegang dengan mata bergerak ke sumber suara. Bulu kuduknya merinding, tapi dia tetap mencoba memupuk keberanian nya. "Itu- pasti hanya binatang." Angel kembali berjalan, kali ini lebih cepat dari sebelumnya. Sreeett.... Suara itu kembali terdengar, membuat Angel memutar badan cepat karena merasa mendengar suara tersebut di belakangnya. Dia memicingkan mata, mencoba menajamkan penglihatannya tapi tak mendapati apa-apa selain deretan pohon. "Aku harus berlari... ya, harus!" Alhasil, Angel benar-benar membawa kakinya mengambil langkah seribu, terus berlari tak tentu arah. Semakin cepat dia berlari, semakin merasa ada yang mengikutinya. Hingga tiba-tiba, ada sesuatu yang juga berlari tepat di sisinya. Angel menoleh, betapa terkejutnya dia saat mendapati seekor serigala besar yang mengimbangi larinya. Refleks kakinya berhenti sampai membuat tubuhnya terjungkal keras. "Aaarrkh!" jerit Angel saat tubuhnya telungkup di atas tanah. Namun, dia segera bergerak duduk, nafasnya tampak terengah dengan wajah pucat pasi. Mata Angel melebar saat melihat serigala itu sekarang berdiri dengan gagah tepat di hadapannya. "Ya Tuhan... apa aku akan mati sekarang?" gumam Angel dengan tubuh yang mulai gemetar ketakutan, keringat dingin juga mulai mengucur pada suhu sedingin ini. "Aku mohon, jangan bunuh aku," pinta Angel sembari bergerak mundur masih dalam posisi duduk. Dia semakin panik saat serigala iku terus mengikutinya. "Pergilah, wahai serigala yang baik... cepat pergi." Tapi pada kenyataannya, serigala itu malah semakin mendekat, dan tiba-tiba melompat ke arah Angel. "Aaaarrkhhh!" Angel menjerit kuat sembari memeluk tubuhnya sendiri. Dia merasakan dorongan kuat hingga membuat tubuhnya terlentang. Namun, tak ada yang terjadi selanjutnya, bahkan tak ada rasa sakit atau apa pun yang mengikuti. "Are you ok?" Angel mengerutkan kening saat mendengar suara lembut itu, dengan cepat dia membuka mata. Betapa terkejutnya dia saat mendapati seorang pria tampan yang saat ini berada di atasnya, tampak senyum manis yang terukir dari bibir pria itu. "Kau... siapa?" Tanya Angel terbata. "Namaku Jack Wild," jawab pria itu sembari bangkit dari tubuh Angel, bahkan dia mengulurkan sebelah tangan untuk membantu Lily bangun. "Maaf, karena sudah membuatmu takut." "Apa maksudmu?" Kening Angel kembali berkerut dalam, nafasnya masih tampak terengah karena rasa takut yang membuncah tadi. Jack tersenyum lebar sambil membungkuk ke arah Angel. "Aku adalah serigala yang mengikutimu tadi." "What?!" pekik Angel keras. Dia terpaku, dengan mata dan mulut melebar. Dia tak pernah membayangkan akan berurusan dengan dua makhluk mitologi yang sebelumnya hanya diyakini ada di film. "Aku tahu kau manusia, tadi aku melihatmu keluar dari wilayah Vampir Cullen." Angel menaikkan sebelah alisnya, merasa kalau makhluk di hadapannya terasa lebih ramah daripada Erick Cullen, bahkan dia bisa melihat senyum Jack yang begitu manis ke arahnya. "Aku... terjebak oleh Erick Cullen." "Kau diculik Raja vampir jahat itu?" "Kau mengenalnya?" Rasanya ketakutan Angel sudah benar-benar menghilang saat ini. "Tentu saja. Semua makhluk di sini sudah sangat hafal dengan kekejaman Erick Cullen. Dia sangat suka menculik wanita dari kalangan manusia, menggoda, menipu lalu menghancurkannya. Sudah sangat banyak korban dari si Raja vampir jahat itu." Rahang Angel mengetat, seketika merasa marah pada Erick setelah mendengar cerita tersebut. Namun, di sisi lain dia juga merasa begitu bersyukur karena sudah bisa terlepas dari jerat vampir sialan itu. "Aku bisa menolongmu kalau kau mau." Sontak mata Angel berbinar. "Apa kau bisa membawaku kembali ke duniaku?" Jack mengangguk bisa. "Aku akan membawamu kembali malam ini juga." "Seriously?!" pekik Angel untuk yang ke sekian kali. "Itu kalau kau percaya padaku." Angel terdiam sesaat. Tatapannya pada Jack berubah curiga saat logikanya kembali bekerja. Siapa yang bisa menjamin kalau Jack tidak akan sejahat Erick, toh mereka sama-sama berasal dari makhluk menakutkan. "Kau meragukan ku?" Tanya Jack dengan senyum geli. "Aku adalah seekor werewolf yang tidak memakan manusia, jadi tidak ada alasan bagiku untuk mencelakaimu." Angel merasa bahkan kalimat pria itu benar, lagipula dia sudah tidak memiliki pilihan lagi. Akhirnya Angel mengangguk dengan wajah pasrah. "Aku percaya padamu. Tolong, bawa aku kembali ke duniaku." "Kalau begitu, naiklah ke punggungku." Jack Wild kembali tersenyum lebar. Dia mulai membungkuk dalam, hingga tiba-tiba tubuhnya kembali berubah menjadi seekor serigala besar. "Astaga!" pekik Angel dengan tubuh berjingkat kaget. Rasanya masih sangat aneh saat melihat semua hal-hal magic yang mulai sering mengikutinya. Perlahan Angel bangkit berdiri, mendekati serigala besar itu dengan ragu. Dia mulai mengulurkan sebelah tangan, mengusap bulu lembut dari tubuh serigala tersebut. "Ini... benar-benar nyata." Angel kembali berjingkat saat serigala itu mengeluarkan suara pelan, seolah memintanya untuk segera naik. Dengan d**a sedikit berdebar, Angel mulai naik ke atas punggung serigala tersebut. "Tolong, jangan lari terlalu cepat, aku takut jatuh," pinta Angel sembari mengusap bagian kepala serigala. Serigala itu mulai bergerak. Awalnya berlari pelan, tapi semakin lama semakin cepat hingga bagaikan kilat cahaya. Angel sendiri tidak merasa apa-apa, apalagi saat matanya terus terpejam sembari memeluk leher srigala itu erat. Dia hanya seperti dibawa terbang, dengan hembusan angin kencang yang menerpa tubuhnya. Entah berapa lama Angel terus dibawa oleh werewolf tersebut. Anehnya, dia seolah tak peduli kemana mereka akan pergi, bahkan perlahan matanya mulai terasa memberat hingga kesadarannya pun menghilang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN