Setelah seminggu penuh menikmati dinginnya salju, kota Tokyo yang gemerlap, dan keseruan di taman bermain, Sarah menatap jendela hotel dengan mata yang berbinar, menolak ide untuk kembali ke Jakarta. Ia menatap suaminya, suaranya lembut namun tegas. “Kavindra… aku tidak mau pulang dulu. Aku… aku ingin kita melanjutkan liburan ini, mungkin ke tempat yang lebih hangat. Aku ingin… aku ingin kita tetap bersama, berdua dengan Alvano,” ucapnya sambil menatap Alvano yang tertidur pulas di stroller, selimut hangat menutupi tubuh mungilnya. Kavindra menatap istrinya sebentar, kemudian senyum tipis tapi hangat muncul di wajahnya. Ia mengangguk pelan, menepuk tangan Sarah lembut. “Kalau itu yang kau mau, Sarah… aku akan menuruti keinginanmu. Kita akan tetap liburan, tenang, dan menikmati waktu bers