Bab 48

1514 Kata

Pagi itu, sinar matahari menyelinap masuk melalui celah tirai jendela kamar Sarah dan Kavindra. Sarah tengah berdiri di depan cermin, menyematkan anting kecil sambil tersenyum kecil. Ia masih belum sepenuhnya percaya bahwa dirinya sekarang adalah tunangan Kavindra—lelaki yang dulu hanya menjadi sosok asing yang penuh kekuasaan dan karisma, kini menjadi rumah bagi hatinya. Dari dapur, aroma kopi dan roti panggang menguar. Kavindra, mengenakan kaus putih dan celana santai, menyajikan sarapan di meja makan kecil dekat balkon. Saat Sarah keluar dari kamar, Kavindra langsung menoleh. "Morning, calon istriku." Sarah tertawa kecil, lalu berjalan menghampiri dan mengecup pipinya. "Pagi juga, calon suamiku." Mereka duduk dan makan sambil berbincang ringan. Sarah berencana ke galeri seni hari it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN