Langit sore itu tampak muram, awan abu-abu menggantung di atas atap sebuah café semi-terbuka di daerah Kemang. Suasana sepi, hanya beberapa pengunjung yang duduk sambil menyesap kopi. Di pojok ruangan, Fiona duduk dengan anggun dalam balutan blazer hitam dan kacamata hitam besar. Tapi wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang ditahan. Tak lama kemudian, seorang pria tinggi berjaket kulit masuk, rambutnya sedikit acak, dan sorot matanya tajam. Itu Aldo. Fiona mengangkat tangan memanggilnya. Aldo menoleh, lalu berjalan menghampirinya. "Fiona, kan?" ucap Aldo singkat sambil duduk. "Ya. Terima kasih sudah mau datang." Fiona melepas kacamatanya dan menatap tajam. "Aku ingin bicara tentang seseorang... Sarah." Aldo terdiam. Seketika matanya berubah sendu. Ada kenangan, amarah, dan sedikit