Pagi itu di apartemen mewah lantai 29 Sarah, cahaya matahari yang menyusup di balik gorden putih tipis perlahan membelai wajah Sarah. Ia baru saja selesai mandi, handuk satin masih melingkar di tubuhnya. Rambutnya setengah basah, namun ekspresinya tenang saat menatap Kavindra yang masih tertidur dengan posisi miring, tangan kekar lelaki itu menopang kepala di atas bantal. Sarah tersenyum kecil. Lelaki itu terlihat jauh lebih tenang saat tertidur, tanpa aura intimidatif atau sorot mata tajam yang biasa menundukkan siapa saja di sekitarnya. Tapi pagi ini, Sarah ingin menunjukkan satu sisi dirinya yang lain, sisi yang lembut, penuh perhatian, dan istimewa—berbeda dari siapapun yang pernah singgah dalam hidup Kavindra, termasuk Fiona. Ia mengenakan gaun tidur tipis berwarna putih, dan melan