Bab 78

1716 Kata

Begitu mobil berhenti di depan halaman rumah, Sarah membuka pintu dan menghirup udara sore yang lebih hangat dibanding tadi siang. Rumput di taman depan masih basah sisa disiram, aroma tanah bercampur wangi bunga melati yang tumbuh di sudut halaman. Langkahnya agak cepat saat melewati pintu utama—ia sudah rindu pada Alvano sejak mereka meninggalkan rumah tadi. Begitu masuk ke ruang tamu, matanya langsung mencari sosok kecil itu. Senyumnya mengembang saat melihat Alvano digendong oleh Raisa, ibu Kavindra, yang duduk di sofa empuk berwarna krem. Bayi itu tampak nyaman, matanya terpejam setengah sambil mengisap dot, tangan mungilnya sesekali menggenggam udara. Sarah mendekat pelan, nyaris seperti refleks, seakan takut mengganggu ketenangan si kecil. “Alvano…” bisiknya, suara lembut yang han

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN