Juan tiba-tiba menghentikan cumbuannya di saat gairah Anna mulai membara. Juan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Anna, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Anna yang begitu memabukan. Anna menjauhkan wajah Juan dari ceruk lehernya, lalu memundurkan wajahnya, menatap Juan dengan raut wajah bingung. "Kenapa berhenti, Kak?" tanyanya dengan nafas tersengal-sengal. Juan membelai wajah Anna menggunakan jari-jemarinya. "Karena kita memang harus berhenti, Anna." Juan tidak mau merusak Anna. Seandainya pun tadi mereka melanjutkan kegiatan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan kalau nanti Anna akan menyesalinya. Juan tidak mau itu terjadi, jadi Juan tidak akan melangkah lebih jauh lagi. Dengan cepat, raut wajah Anna berubah. "Apa Kakak yakin kalau Kakak mau berhenti?" tanyanya tegas, setega