Shakila membuka mata yang terasa berat dan menyadari hari telah malam. Ia berusaha bangun di mana kepalanya terasa begitu pening. Mengarah pandangan ke arah jam dinding, rupanya sudah pukul 10 malam. Shakila memijit kecil kepala. “Berapa lama aku tidur?” gumamnya dengan suara parau. Ia pun teringat apa yang terjadi hari ini. Rasanya, ia ingin kembali tidur saja agar melupakan semua yang telah terjadi. “Sssh, mataku pedas sekali," gumam Shakila kembali dengan mengucek mata. Namun, yang dilakukannya justru membuat matanya kian terasa pedas dan gatal. Shakila menghela nafas dan kembali menjatuhkan tubuhnya hingga terlentang menatap langit-langit kamarnya, kamar yang sudah berbulan-bulan telah ia tinggalkan. “Kira-kira bagaimana kabar Davin? Apa dia rewel? Apa dia merindukan aku?” guma