45. Pulang

1219 Kata

Julian dan Shakila berjalan berdampingan menuju kamar setelah tiba di hotel. Sesekali Shakila melirik Julian yang sedari tadi hanya diam. Memang sudah biasa, tapi ia merasa ada yang aneh. “Kalau boleh tahu, kenapa anda mengajakku ke sana?” tanya Shakila tiba-tiba. Daripada memikirkan diamnya Julian, ia lebih memikirkan kenapa pria itu seakan memanjakannya. “Tidak ada,” jawab Julian singkat. Tidak ada, ya, tidak ada alasan yang bisa ia berikan sebagai jawaban. Meski sebenarnya ia melakukannya sebagai ucapan terima kasih. Terima kasih karena saat ia sakit, wanita itu begitu memperhatikannya. Memang sudah tugas Shakila sebagai bawahannya, tapi anggap saja sebagai penebus rasa bersalah karena di awal ia mengabaikan perhatian Shakila. Shakila mendengus mendapat jawaban ketus. Akhirnya ia m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN